Minggu, 06 Maret 2011

Puisi Abdurahman Faiz

HATTA

Engkau adalah kenangan yang tumbuh dalam kepala dan jiwaku

Suatu malam kau datang dalam mimpiku

katamu:

jangan lelah menebar kebajikan

jadikan kesederhanaan sebagai teman paling setia

Aku anak kecil berjanji menepati

jadi akan kusurati lagi presiden kita hari ini

(17 Agustus 2003)


PUISI BUNDA

bunda hanya sedikit mengarang puisi untukku

tapi semakin lama kuamati

senyuman bunda adalah puisi

tatapan bunda adalah puisi

teguran bunda adalah puisi

belaian dan doanya adalah puisi cinta

yang disampaikannya padaku

tak putus putus

tak putus putus

bahkan bila kutidur

(Mei 2003)


SITI DAN UDIN DI JALAN

Siti dan Udin namanya

sejak pagi belum makan

minum cuma seadanya

dengan membawa kecrekan

mengitari jalan-jalan ibu kota

Siti punya ayah

seorang tukang becak

ibunya tukang cuci

berbadan ringkih

Udin tak tahu di mana ayahnya

ditinggal sejak bayi

ibunya hanya pemulung

memunguti kardus dan plastik bekas

Mereka bangun rumah

dari triplek dan kardus tebal

di tepi kali ciliwung

tapi sering kena gusur

Bila malam tiba

mereka tidur di kolong jembatan

ditemani nyanyian nyamuk

dan suara bentakan preman

Siti dan Udin namanya

muka mereka penuh debu

dengan baju rombengan

menyanyi di tengah kebisingan

pagi sampai malam

tersenyum dalam peluh

menyapa om dan tante

mengharap receh seadanya

Beribu Siti dan Udin

berkeliaran di jalan-jalan

dengan suara serak

dan napas sesak oleh polusi

kalau hari ini bisa makan

sudah alhamdulillah

tapi tetap berdoa

agar bisa sekolah

dan punya rumah berjendela

(Februari 2003)


HARRY POTTER

Sudahkah kau temukan

ramuan paling rahasia itu

agar seluruh orang di dunia

bisa saling cinta?

(Oktober 2002)
AYAH BUNDAKU

Bunda

engkau adalah

rembulan yang menari

dalam dadaku

Ayah

engkau adalah

matahari yang menghangatkan

hatiku

Ayah Bunda

kucintai kau berdua

seperti aku mencintai surga

Semoga Allah mencium ayah bunda

dalam tamanNya terindah nanti


(Januari 2002)


MENARUH

Aku menaruh semua mainan

dan teman di sisiku

Aku menaruh bunda di hatiku

dekat sekali

dengan tempat kebaikan

Tapi

Aku tak bisa menaruh Allah

Ia menaruhku di bumi

bersama bunda dan semua

Ia ada dalam tiap napas

dan penglihatanku

Allah, hari ini kumohon

taruhlah para anak jalanan,

teman-teman kecilku yang miskin

dan menderita

dalam belaianMu

dan buatlah ayah bunda

menjadi kaya

dan menaruh mereka

di rumah kami

Amin.

(Juli 2001)


JALAN BUNDA

bunda

engkaulah yang menuntunku

ke jalan kupu-kupu


(September 2003)


SURAT BUAT IBU NEGARA

Kepada Yang Terhormat

Presiden Republik Indonesia

Megawati

Di Istana

Assalaamualaikum.

Ibu Mega, apa kabar?

Aku harap ibu baik-baik seperti aku saat ini.

Ibu, di kelas badanku paling tinggi.

Cita-citaku juga tinggi.

Aku mau jadi presiden.

Tapi baik.

Presiden yang pintar,

bisa buat komputer sendiri.

Yang tegas sekali.

Bisa bicara 10 bahasa.

Presiden yang dicintai orang-orang.

Kalau meninggal masuk surga.

Ibu sayang,

Bunda pernah cerita

tentang Umar sahabat Nabi Muhammad.

Dia itu pemimpin.

Umar suka jalan-jalan

ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Tapi orang-orang tidak tahu kalau itu Umar.

Soalnya Umar menyamar.

Umar juga tidak bawa pengawal.

Umar jadi tahu

kalau ada orang yang kesusahan di negerinya

Dia bisa cepat menolong.

Kalau jadi presiden

aku juga mau seperti Umar.

Tapi masih lama sekali.

Harus sudah tua dan kalau dipilih orang.

Jadi aku mengirim surat ini

Mau mengajak ibu menyamar.

Malam-malam kita bisa pergi

ke tempat yang banyak orang miskinnya.

Pakai baju robek dan jelek.

Muka dibuat kotor.

Kita dengar kesusahan rakyat.

Terus kita tolong.

Tapi ibu jangan bawa pengawal.

Jangan bilang-bilang.

Kita tidak usah pergi jauh-jauh.

Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan.

Mereka mengamen mengemis.

Tidak ada bapak ibunya.

Terus banyak orang jahat

minta duit dari anak-anak kecil.

Kasihan.

Ibu Presiden,

kalau mau, ibu balas surat aku ya.

Jangan ketahuan pengawal

nanti ibu tidak boleh pergi.

Aku yang jaga

supaya ibu tidak diganggu orang.

Ibu jangan takut.

Presiden kan punya baju tidak mempan peluru.

Ada kan seperti di filem?

Pakai saja.

Ibu juga bisa kurus

kalau jalan kaki terus.

Tapi tidak apa.

Sehat.

Jadi ibu bisa kenal orang-orang miskin

di negara Indonesia.

Bisa tahu sendiri

tidak usah tunggu laporan

karena sering ada korupsi.

Sudah dulu ya.

Ibu jangan marah ya.

Kalau tidak senang

aku jangan dipenjara ya.

Terimakasih.

Dari
Abdurahman Faiz
Kelas II SDN 02 Cipayung Jakarta Timur


PENGUNGSI DI NEGERI SENDIRI

Tak ada lagi yang menari

di antara tenda-tenda kumuh di sini

hanya derita yang melekat di mata

dan hati kami

Tidak satu nyanyian pun

pernah kami dendangkan lagi

hanya lagu-lagu airmata

di antara lapar, dahaga

pada pergantian musim

sampaikah padamu, saudaraku?

(Oktober 2003)


BUNDA CINTAKU

Bunda

kau selalu ada di sisiku

kau selalu di hatiku

senyummu rembulan

baktimu seperti matahari

yang setia menyinari

dan cintamu adalah udara

yang kuhirup setiap hari

meski di dalam sedih

walau dalam susah

langkahmu pasti

jadikan aku insan berarti

terimakasih bunda cintaku

(November 2002)


TUJUH LUKA DI HARI ULANGTAHUNKU

Sehari sebelum ulangtahunku

aku terjatuh di selokan besar

ada tujuh luka membekas, berdarah

aku mencoba tertawa, malah meringis

Sehari sebelum ulangtahunku

negeriku masih juga begitu

lebih dari tujuh luka membekas

kemiskinan, kejahatan,

korupsi di mana-mana,

pengangguran, pengungsi

jadi pemandangan

yang meletihkan mata

menyakitkan hati

Tapi ada yang seperti lucu di negeriku

orang yang ketahuan berbuat jahat

tidak selalu dihukum

namun orang baik bisa dipenjara

Pada ulangtahunku yang kedelapan

aku berdiri di sini dengan tujuh luka

sambil membayangkan Indonesia Raya

dan selokan besar itu

Tiba-tiba aku ingin menangis


(15 November 2003)


YANTO DAN MAZDA

Yanto dan Mazda, tidurlah

malam telah larut

Frodo dan Sam sedang berjuang

memusnahkan Sauron

tidakkah sebaiknya kita

cium kening bunda

dan selekasnya masuk

lewat pintu-pintu mimpi

untuk membantu mereka?

(Februari, 2003)


SIAPA MAU JADI PRESIDEN?

menjadi presiden itu

berarti melayani

dengan segenap hati

rakyat yang meminta suka

dan menyerahkan jutaan

keranjang dukanya padamu

(November, 2003)


DARI SEORANG ANAK IRAK DALAM MIMPIKU, UNTUK BUSH

Mengapa kau biarkan anak-anak meneguk derita

peluru-peluru itu bicara pada tubuh kami

dengan bahasa yang paling perih

Irak, Afghanistan, Palestina

dan entah negeri mana lagi

meratap-ratap

Mengapa kau koyak tubuh kami?

apa yang kau cari?

apa salah kami?

kami hanya bocah

yang selalu gemetar mendengar

keributan dan ledakan

mengapa kau perangi bapak ibu kami?

Kini

kami tak pernah lagi melihat pelangi

hanya api di matamu

dan sejarah yang perih

tapi kami sudah tak bisa lagi menangis

Kami berdarah

Kami mati

(Oktober 2003)


PENULIS

Ayahku wartawan

bundaku sastrawan

dan akulah dia

yang susah payah

mengumpulkan semua cinta

semua duka

menjadikannya untaian kata

yang kualamatkan pada dunia

mungkin menjadi kebaikan

yang bisa dibaca siapa saja

dan sedikit uang

untuk kusedekahkan

pada fakir miskin

(Agustus 2003)


MUHAMMAD RINDUKU

Kalau kau mencintai Muhammad

ikutilah dia

sepenuh hati

apa yang dikatakan

apa yang dilakukan

ikuti semua

jangan kau tawar lagi

sebab ialah lelaki utama itu

memang jalan yang ditempuhnya

sungguh susah

hingga dengannya terbelah bulan

tapi kalau kau mencintai Rasul

ikutilah dia

sepenuh rindumu

dan akan sampailah kau padaNya

(April 2003)


KEPADA KORUPTOR

Gantilah makanan bapak

dengan nasi putih, sayur dan daging

jangan makan uang kami

lihatlah airmata para bocah

yang menderas di tiap lampu merah jalan-jalan Jakarta

dengarlah jerit lapar mereka di pengungsian

juga doa kanak-kanak yang ingin sekali sekolah

Telah bapak saksikan

orang-orang miskin memenuhi seluruh negeri

tidakkah menggetarkan bapak?

Tolong, Pak

gantilah makanan bapak seperti manusia

jangan makan uang kami

(Oktober 2003)


DOAKU HARI INI

Tuhanku

berikanlah waktumu padaku

untuk tumbuh di jalan cinta

dan menyemainya

di sepanjang jalan ayah bundaku

di sepanjang jalan Indonesiaku

di sepanjang jalan menujuMu

Amin

(Juli, 2003)






BUNDA KE AMERIKA

Sepucuk surat undangan sampai pagi ini di rumah kami

untuk bundaku tercinta

dari universitas di Amerika

aku tahu bundaku pintar

juga amat berbudaya

tak heran bila ia diundang bicara

sampai ke negeri adidaya

ia adalah muslimah ramah

dengan jilbab tak pernah lepas dari kepala

sehari-hari berbicara benar

dan tak henti membela yang lemah

dari berita yang kubaca

Amerika penuh rekayasa

khawatir pun melanda

bila jilbab dijadikan masalah

Bagaimana bila bunda

tiba-tiba dianggap anggota alqaidah?

bukankah Presiden Amerika

menuduh dengan mudah

siapa saja yang tak dia suka?

Maka aku minta kepada Allah

agar bunda dilindungi senantiasa

bunda tersenyum dan memelukku

ia teguh pergi dengan jilbab di kepala

katanya: hanya Allah maha penjaga

(September 2003)



PUISI BUNDA 2

Engkau adalah puisi abadiku

yang tak mungkin kutemukan dalam buku

(November 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar